Hoax diproduksi untuk membenarkan misi, atau sikap,
atau kepentingan dari para penyebar Hoax yamg menghalalkan kebohongan. Hoax
begitu mudah diproduksi dan disebarkan karena perkembangan teknologi digital
dan pemanfaatan media sosial serta kultur masyarakat yang suka getol ngeshare
pesan tanpa dipikirkan mendalam. Korban hoax sering tidak sadar bahwa
pikirannya sudah diarahkan oleh berbagai hoax yang terserap dalam jangka waktu
lama.
Hoax bisa berupa berita dusta di sebuah situs.
Berupa pesan menyesatkan yang disebarkan di WA, atau sosial media. Berupa foto
hasil rekayasa atau editan. Berupa Meme yang menyesatkan. Bisa pula berupa
berita benar dari sebuah link situs berkredibilitas tapi depannya ditempeli
judul dan pengantar yang menipu.
Kalau diamati ciri ciri hoax adalah:
1. Sumber yang membuat tidak jelas sehingga tidak bisa dimintai tanggung jawab.
2. Pesannya sepihak, hanya membela atau menyerang saja.
3. Sering mencatut nama nama tokoh seakan berasal dari tokoh itu.
4. Memanfaatkan fanatisme dengan nilai-nilai idiologi atau agama untuk meyakinkan.
5. Judul atau tampilan provokatif.
6. Judul dengan isi atau link yang dibuka tidak cocok.
7. Nama media mirip dengan nama media terkenal.
8. Minta supaya dishare atau diviralkan.
1. Sumber yang membuat tidak jelas sehingga tidak bisa dimintai tanggung jawab.
2. Pesannya sepihak, hanya membela atau menyerang saja.
3. Sering mencatut nama nama tokoh seakan berasal dari tokoh itu.
4. Memanfaatkan fanatisme dengan nilai-nilai idiologi atau agama untuk meyakinkan.
5. Judul atau tampilan provokatif.
6. Judul dengan isi atau link yang dibuka tidak cocok.
7. Nama media mirip dengan nama media terkenal.
8. Minta supaya dishare atau diviralkan.
Kalau ketemu pesan yang memenuhi sebagian ciri ciri
seperti ini, jangan mudah percaya, dan jangan dishare, itu jelas
mengindikasikan ciri ciri Hoax.
Henry Subiakto.