Perilaku Anda di dunia
digital itu pada dasarnya ter-record dalam mesin data, yang dimiliki oleh
google, IG, FB, Twitter, hingga WA dll yang disebut sebagai Big Data. Nantinya
setiap orang punya data profiling yang berbasis big data ini. Kalau Anda
terbiasa berpendapat dan berperilaku negatif yang terkoneksi secara digital,
maka data profiling digital andapun akan menunjukkan informasi negatif tentang
Anda. Jadi jangan heran kalau suatu saat, Anda ditolak masuk suatu negara maju,
karena saat dibuka data profiling Anda isinya adalah statemen radikal yang
tidak ditolerir oleh negara yang bersangkutan. Itulah konsekuensi politik dari
digital life. Bukan hanya itu, data tentang Anda di dunia digital juga bisa
dipakai untuk menunjukkan track record Anda. Saat Anda maju jadi calon Gubernur,
DPR atau jabatan apapun yang perlu ditelisik track recordnya, maka jejak
digital bisa dipakai untuk mengungkap siapa Anda. Maka bijaklah dalam
menggunakan komunikasi digital. Karena sebenarnya komunikasi itu irreversible
dan datanya relatif permanen, bisa dibuka kembali.
Henry Subiakto