Kamis, 27 April 2017

HATI HATI DENGAN KOMUNIKASI DIGITAL



Perilaku Anda di dunia digital itu pada dasarnya ter-record dalam mesin data, yang dimiliki oleh google, IG, FB, Twitter, hingga WA dll yang disebut sebagai Big Data. Nantinya setiap orang punya data profiling yang berbasis big data ini. Kalau Anda terbiasa berpendapat dan berperilaku negatif yang terkoneksi secara digital, maka data profiling digital andapun akan menunjukkan informasi negatif tentang Anda. Jadi jangan heran kalau suatu saat, Anda ditolak masuk suatu negara maju, karena saat dibuka data profiling Anda isinya adalah statemen radikal yang tidak ditolerir oleh negara yang bersangkutan. Itulah konsekuensi politik dari digital life. Bukan hanya itu, data tentang Anda di dunia digital juga bisa dipakai untuk menunjukkan track record Anda. Saat Anda maju jadi calon Gubernur, DPR atau jabatan apapun yang perlu ditelisik track recordnya, maka jejak digital bisa dipakai untuk mengungkap siapa Anda. Maka bijaklah dalam menggunakan komunikasi digital. Karena sebenarnya komunikasi itu irreversible dan datanya relatif permanen, bisa dibuka kembali.

Henry Subiakto

MOTHERHOOD SYNDROME



Ada yang namanya fenomena motherhood syndrome di masyarakat kita. Yaitu sikap seperti seorang ibu yang ingin melindungi, menyayangi atau memberikan simpati, appresiasi dan dukungan secara ikhlas pada tokoh yang dianggap sebagai korban kedzoliman. Bagi yang percaya tokoh itu adalah korban aniaya strategi politik yang primitif, maka sikap ingin membantu, mendukung bahkan mungkin menghibur dan memuliakan sang tokoh akan muncul secara suka rela. Fenomena motherhood syndrome bisa terjadi kapan saja, baik sebelum pemilu, sesudahnya, ataupun waktu yang tidak terkait dengan pemilu. Karena memang terjadi di sebagian masyarakat, maka sering ada politisi yang mencoba memanfaatkan fenomena ini. Yaitu tampil atau berdrama seakan jadi korban kedzoliman. Berupaya menampilkan diri sebagai orang yang teraniaya secara politik supaya mendapat simpati publik. Tapi masyarakat makin cerdas, tahu mana yang "akting" dan mana yang benar-benar menjadi korban serangan politik dengan cara-cara primitif yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif. Itulah fenomena sosial motherhood syndrome, yang kita saksikan akhir-akhir ini.

Henry Subiakto