Hari ini ada Deklarasi Anti Hoax di
berbagai kota. Hoax memang sudah mewabah dimana mana. Ada yang
memproduksi, ada yang sengaja menyebarkan, ada yang ikut asal ngeshare, dan
ada yang begitu mudah percaya. Akibatnya, bagi korban hoax hidup penuh
kecemasan, berpikir tidak rasional, penuh kebencian, dan mudah
berkonflik dengan siapapun yang berbeda pandangan.
Hoax itu disinformasi yang bisa berupa "berita" yang berasal dari media abal abal. Berupa "meme" hasil rekayasa. Berupa "wisdom", informasi atau pengetahuan rekaan yang sumbernya tidak jelas tapi dishare2 lewat WA atau sosmed lain.
Hoax itu, bisa faktanya tidak ada. Faktanya ditambahi, atau dikurangi.
Foto dan text yang tidak sesuai. Judul dan berita tidak sesuai. Foto lama
dikesankan baru untuk mendukung isu yang sedang aktual. Foto dari luar negeri
direkayasa dan diberi text seakan di dalam negeri. Tulisan yang nara
sumbernya tidak jelas dan kebenarannya tidak bisa diklarifikasi. Secara umum
hoax selalu menyerang atau memusuhi pihak tertentu dengan
mengatasnamakan "kebaikan" atau "kebenaran". Tapi isinya sebagian besar
menjual kecemasan.
Saatnya kita lebih kritis dan selektif menerima
informasi. Jangan biarkan otak kita dicemari hoax. Dan jangan pula
mencemari otak orang lain dengan ikut menyebarkan hoax.
Membiarkan Hoax berlalulalang di sosmed, berarti kita membiarkan
"ketidakjujuran", membiarkan "kepalsuan". Membiarkan "kerusakan" dalam
berpikir. Dan membiarkan "menghalalkan" segala cara dalam berkomunikasi.
Bahkan membiarkan hoax bisa mengubah kepalsuan, lama lama dianggap
sebagai "kebenaran". Say No to Hoax". Saring sebelum Sharing
Henry Subiakto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar