Allah memerintahkan kita menghindar dari fitnah dan ghibah. Menghindari suudzon, atau berprasangka buruk. Bahkan suudzon itu dosa. Diperintahkan pula kita agar senantiasa tabayun. Jika datang suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kita tidak salah bersikap (Al Hujrot ayat 6).
Semua itu
agar otak kitapun juga memperoleh informasi yang baik, atau benar. Kalau
otak kita dan pikiran kita mudah percaya dengan berita yag penyampainya
tidak jelas, atau fasik, niscaya otak dan cara berpikir kitapun ikut
fasik, membuat kerusakan.
Maka dalam hidup ini kita selalu diajarkan untuk sabar dan memilih yang baik baik. Bukan malah mencari hal hal buruk yang tak jelas dari mana muasalnya. Informasi dan beritapun selayaknya kita cari yang sumbernya jelas, bisa diklarifikasi atau tabayun, yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kalau kita mengaku taat beragama tapi perilaku justru kebalikan dari yang diperintahkan, berarti sebenarnya kita semakin jauh dari ketaatan, mungkin hanya slogan, simbol atau baju saja yang seakan alim. Salam.
Henry Subiakto
Maka dalam hidup ini kita selalu diajarkan untuk sabar dan memilih yang baik baik. Bukan malah mencari hal hal buruk yang tak jelas dari mana muasalnya. Informasi dan beritapun selayaknya kita cari yang sumbernya jelas, bisa diklarifikasi atau tabayun, yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kalau kita mengaku taat beragama tapi perilaku justru kebalikan dari yang diperintahkan, berarti sebenarnya kita semakin jauh dari ketaatan, mungkin hanya slogan, simbol atau baju saja yang seakan alim. Salam.
Henry Subiakto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar